DESKRIPSI 10 Lukisan IMPRESIONISME Terkenal Dan 5 TOKOHNYA

Jika melihat sekarang ini ketika para pelukis aliran Impresionisme Perancis sangat Populer di masyarakat, memang agak sukar di pahami mengapa lukisan-lukisan mereka pernah di tolak ketika pertama kali di pamerkan pada tahun 1874. Lukisan Impresionisme yang menggambarkan kehidupan sehari-hari yang bersinar dan berwarna-warni dalam penciptaannya, tampak masih sesuai dengan kehidupan kita sekarang, sama seperti saat mereka dilukis dulu. Namun pada saat itu sebagian besar pelukis Impresionis hanya menerima cemoohan atas karya-karya mereka. Claude Monet, Camille Pissarro, Edouard Manet baru mengalami kesuksesan yang sesungguhnya pada akhir karir mereka. Paul Cezanne baru berhasil mengadakan pameran tunggalnya pada tahun 1895, ketika usianya sudah mencapai 56 Tahun. Sedangkan Vincent van Gogh hanya berhasil menjual satu lukisan selama hidupnya

Pameran pelukis Impresionisme yang pertama dibuka pada tanggal 15 April 1874 di studio Nadar, beliau adalah seorang Fotographer di Boulvard des Capucines, Paris. Penyumbang utama pada pameran ini adalah Claude Monet, Edgar Degas, Pierre Auguste Renoir, Berthe Morisot, Alferd Sisley, Camille Pissaro, dan Paul Cezanne. Edouard Manet yang kadang dianggap pemimpin dari kelompok ini tidak ikut berpartisipasi. Dia malah mengikutkan karyanya pada Salon, sebuah ajang yang saat itu biasa di gunakan untuk mencari ketenaran dan keuntungan. Salon adalah ajang pameran besar yang diadakan setiap tahun di Palais de I'Industrie, yang terletak di Champs Elysees, Paris. Ada ribuan lukisan yang masuk setiap tahun. Tapi banyak karya yang ditampilkan dengan sembarangan, dipasang begitu saja pada setiap sudut yang kosong. Apabila sebuah lukisan berhasil dipilih oeh para juri Salon, pelukisanya memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan pengakuan dan tentu saja sejumlah uang. Sejauh ini ketegori lukisan terpenting yang di terima oleh Salon adalah kategori lukisan "Sejarah". Lukisan jenis ini biasanya berukuran besar dan didasarkan pada subjek yang di ambil dari Sejarah Klasik, Mitologi, Kristiani, atau Sejarah Kuno yang saat itu dianggap sebagai bentuk seni tertinggi. Bagi para pelukis muda yang muncul pada akhir kekuasaan kedua dari Napoleon III, gaya lukisan ini dianggap terlalu "Akademis" dan kuno

Para pelukis Impresionis ingin melukis subyek yang seluruhnya menggambarkan kehidupan modern. Seperti pemandangan sehari-hari orang yang sedang berdansa, makan, mandi, aktor di panggung, atau pengendara kuda, yang semuanya mencakup aspek-aspek tentang aktivitas manusia. Dengan masuknya lukisan-lukisan Jepang ke Eropa dan adanya perkembangan tekhnologi Fotografi, hal ini menantang mereka untuk menghadirkan sudut pandang yang baru dan mencerahkan warna-warna yang mereka gunakan. Pemandangan alam saat itu juga merupakan subyek utama yang di anggap penting. Monet, Sisley, dan Pissarro berusaha keras untuk menangkap keadaan tersebut. Mereka melukis di alam bebas langsung dari alam, mengisi kanvas mereka dengan atmosfir, cahaya dan warna. Ketika mereka terpaksa bekerja dengan cepat karena pergantian waktu, mereka berhasil menemukan sebuah tekhnik yang menggunakan bintik-bintik cat yang kecil, serta memakai warna terang dan kadang juga warna murni. Jika di bandingkan dengan sangat hati-hati, perbedaan lukisan-lukisan mereka sangat jelas

Tidak heran jika karya-karya pelukis Impresionis di tolak oleh Salon. Sebagai balasannya mereka mencetuskan gagasan untuk mengadakan pameran mereka sendiri. Gerakan ini menarik banyak minat masyarakat, karena selain Salon hanya ada sedikit pentas pameran lukisan di Paris. Saat itu jarang terdapat kolektor lukisan pribadi. Paul Durand Ruel adalah salah satu dari sedikit orang yang bersedia membantu para pelukis Impresionis. Sayang para kritisi dan publik tidak bisa memahami lukisan beraliran baru ini. Mereka menganggap subyek yang di hadirkan tidak cocok dan tehnik yang digunakan tidak dapat di pahami. Cemoohan-cemoohan yang mereka lontarkan sangat tajam kepada para pelukis Impresionis ini

Dari tahun 1874 sampai 1886, ada delapan pameran Impresionis. Hanya Pissarro, yang dianggap sebagai bapak dari kelompok ini yang mengikuti semuanya. Pada saat aliran Impresionisme mulai surut, pelukis generasi baru yang dipimpin oleh Paul Gauguin, Seurat dan Lautrec muncul. Mereka yang pernah memilki dasar pada aliran Impresionisme ingin mendobrak batasan seni lebih jauh lagi. Walaupun ada perbedaan dalam hal kepribadian maupun gaya yang digunakan, para pelukis Impresionis bersatu untuk mencapai satu tujuan yang besar, yaitu menggambarkan dunia di sekililing mereka di dalam kemodernitasnya. Dalam melakukan itu mereka berhasil menghadirkan suatu bentuk seni baru yang kuat dan menarik

Berikut Deskripsi dari 10 Lukisan Impresionisme dan 5 Impresionis baru dalam perkembangan aliran ini:

1. RACE HORSES in FRONT of The STANDS

Race Horses in Front of The Stands
1868
18" x 24"
Karya Edgar Degas
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Sebagai seorang pengagum kuda, Edgar Degas sering mengamati berbagai acara pacuan kuda di Haras du Pin Normandia pada tahun 1860-an. Bahkan sempat pula mengamati pacuan kuda di Paris dan New Orleans. Dia lebih senang melukis saat-saat tegang sebelum pertandingan dimulai daripada pertandingan yang sedang berlangsung itu sendiri. Walaupun lukisan ini tertata rapi, Degas juga memberikan suasana santai dengan meletakkan dua kuda di latar depan yang membelakangi kita serta memotong kepala kuda di sebelah kanan dengan bingkai lukisan. Hasilnya adalah suatu pemandangan kehidupan kontemporer yang mirip seperti hasil sebuah foto. Walaupun Degas membuat sketsanya secara langsung, namun dia menyelesaikan lukisan ini di studionya. Dia percaya bahwa ingatannya mampu menghadirkan sifat dasar subyek yang jauh lebih efektif daripada sekedar menyalin alam

2. L'ABSINTHE

L'Absinthe
1876
36" x 27"
Karya Edgar Degas
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Lukisan potret dua kawan Degas ini (aktris Ellen Andree dan pelukis Marcellin Desboutin) pada mulanya berjudul At The Cafe, tapi kemudian di ubah menjadi L'Absinthe ketika di pamerkan di London pada tahun 1893. Masyarakat disana yang tidak biasa melihat penggambaran kehidupan sehari-hari yang begitu realistis tidak dapat memahami lukisan ini dan lukisan lukisan ini dianggap tidak bermoral. Saat itu dalam masyarakat yang sopan seorang wanita dianggap memalukan jika minum di tengah orang banyak dan minuman berakohol "Absinthe" dianggap memiliki reputasi buruk. Figur wanita yang tampak sedih sendirian dan terlupakan yang sedang minum di dalam sebuah cafe ini dianggap tidak bermoral bagi para peminat lukisan abad kesembilan belas. Walaupun begitu, mungkin Degas hanya berusaha untk menunjukkan sisi kehidupan cafe yang sedang sepi

3. L'ETOILE

L'Etoile
1876
24" x 14"
Karya Edgar Degas
Pastel pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Pada lukisan penari balet ini dengan pandainya Edgar Degas mampu menangkap keindahan penampilan sang penari. Dan pada saat yang sama dia juga mampu menunjukkan suasana suatu pementasan tari balet. Sosok-sosok yang menanti di sayap panggung dibuat tidak terlihat oleh orang yang melihat lukisan ini. Karena itu sudut pandang Degas yang tidak lazim ini menekankan dunia khayalan yang ada pada seni tari balet.
Ayah Degas adalah seorang Bankir yang kaya yang senang mengadakan konser di rumahnya setiap minggu. Dengan cara ini dia mencoba menanamkan rasa hormat pada para seniman muda agar mencintai Musik, Teater dan Balet. Hampir setengah karya Degas selanjutnya bertemakan balet dan teater, sebagian besar di lukis dengan pastel yang dianggapnya mudah di gunakan dan serba guna. Di Lukisan ini, sayap panggung di gambarkannya dengan memakai sentuhan-sentuhan yang kasar dan lebar, hal ini berlawanan dengan panggung terbuka yang halus dengan sentuhan lembut pada kostum sang penari

 ( Baca Juga Pengertian Aliran NATURALISME dan Contohnya )

4. APPLES AND ORANGES

Apples and Oranges
1895-1900
29" x 37"
Karya Paul Cezanne
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Benda mati adalah subyek paling ideal bagi pendekatan analisis Paul Cezanne pada seni, karena dengan subyek ini dia bisa bereksperimen tanpa gangguan. Cezanne menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengatur obyek lukisannya sesuai dengan keinginannya. Dia bisa membuat satu lukisan begitu lama hingga kadang harus mengganti bunga asli yang sudah mati dengan bunga buatan. Pada lukisan yang kaya dan berwarna-warni ini dia menghadirkan suasana kontras antara bentuk buah-buahan yang bulat dengan bentuk serbet yang bersudut. Cezanne mengabdi pada seni sepenuhnya, dia hidup bagai seorang pertapa dan kadang pernah meninggalkan keluarganya. Pada tahun 1886 kondisi keuangannya sudah mulai stabil karena ayahnya meninggalkan uang sebesar dua juta franc. Tapi godaan harta duniawi ini tidak mampu menggoyahkannya dari jalurnya dalam berkesenian

5. CHESTNUT TREES at LOUVECIENNES

Chestnut Trees at Louveciennes
1870
16" x 21"
Karya Camille Pissarro
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Lukisan ini adalah salah satu dari 40 lukisan yang berhasil di selamatkan oleh Camille Pissarro dari rumahnya di Louveciennes sebelah selatan Paris, setelah rumah itu di tempati oleh bangsa Prussia selama perang Franco-Prussia. Kemudian rumahnya di ubah menjadi rumah penjagalan, dan ratusan lukisannya di hancurkan oleh para tentara, bahkan ada pula yang di gunakan sebagai alas untuk menutupi tanah yang berlumpur.
Dari tahun 1869 Pissarro dengan cepat mengembangkan gaya Impresionismenya. Dalam lukisan Chestnut Trees dia menggunakan setuhan kuas yang lebih longgar dan warna yang lebih terang daripada sebelumnya, untuk menghadirkan suasana musim dingin. Monet, Renoir, dan Sisley juga pernah bekerja di Louveciennes pada sekitar tahun 1870 dan ada sedikit persamaan dalam pendekatan yang digunakan oleh masing-masing pelukis tersebut. Sebagai Contoh adalah Monet dan Sisley sama-sama memakai gaya Pissarro dalam menggambarkan efek cahaya pada salju

6. WOMAN in a CLOSE

Woman in a Close, Springtime at Eragny
1887
22" x 26"
Karya Camille Pissarro
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Pada tahun 1884, Camille Pissaro menyewa sebuah rumah besar di Eragny, dekat Paris, dan mengubah gudang menjadi studionya. Disana dia melanjutkan melukis pemandangan pedesaan yang menjadi ciri khasnya, tetapi kini dia lebih mengkhususkan diri pada figur manusia yang ada pada pemandangan tersebut, terutama figur petani yang sedang bekerja. Perubahan lain terjadi di tahun 1885 ketika dia bertemu dengan pelukis Georges Seurat. Teori Seurat mengenai campuran Optik dan caranya menggunakan titik-titik warna untuk melukis sempat membuat Pissarro tertarik. Dalam lukisan Women in a Close, Springtime at Eragny (judul lengkap lukisan ini), Pissarro telah menggunakan gaya ini, tapi dengan cara yang lebih bebas dari cara yang di gunakkan oleh Seurat. Hasilnya adalah kesan yang lebih hidup dan bersinar tentang pagi di musim panas

7. THE SIESTA

The Siesta
1889-1890
29" x 36"
Karya Vincent Van Gogh
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Karya ini di buat di rumah sakit jiwa St. Remy, dimana Vincent van Gogh di masukkan sebagai pasien sukarela setelah dia mengalami gangguan jiwa dan memotong telinga kanannya sendiri. Lukisan ini adalah tiruan dari salah satu lukisan Jean-Francois Millet, dari koleksi lukisannya yang bertema The Four Hours of the Day. Pandangan Millet terhadap kehidupan petani telah lama mempengaruhi Van Gogh, dan disini dia berhasil menerjemahkannya ke dalam gayanya sendiri. Seperti ciri khas Van Gogh , lukisan ini di kerjakan dengan cepat menggunakan garis tepi yang gelap dan tebal, serta warna yang terang. Walaupun sentuhannya tampak agak bersemangat, Van Gogh berhasil mempertahankan suasana kedamaian pada lukisan ini

8. Dr. PAUL GACHET

Dr. Paul Gachet
1890
27" x 23"
Karya Vincent Van Gogh
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay

Ditahun 1890, Vincent Van Gogh pindah ke Auvers, dimana dia di rawat oleh Dr. Gachet, seorang dokter homeopati dan pecinta seni. Mereka segera menjadi teman akrab. Vinchet merasa Gachet adalah teman sependeritaan yang sama-sama mengalami gangguan jiwa yang telah lama di deritanya.
Lukisan potret ini di buat atas permintaan Gachet, dan mungkin merefleksikan karakter Van Gogh pada modelnya sendiri. Ekspresi Gachet yang tampak baik, penuh belas kasih, dan melankolis ini jelas memberi petunjuk mengapa Vincent manganggapnya sebagai seorang teman yang simpatik. Walaupun begitu, setelah semua yang dia lakukan, sang dokter tetap akan mampu mencegah perasaan yang membawa Van Gogh ke lembah keputusasaan. Vincent Van Gogh akhirnya meninggal karena bunuh diri, hanya sebulan setelah menyelesaikan karya ini

9. THE ALYCAMPS

The Alycamps
1888
36" x 29"
Karya Paul Gauguin
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Lukisan ini adalah suatu pemandangan Alycamps di Arles, sebelah selatan Perancis. Pemandangan ini menggambarkan sebuah jalan raya yang diapit oleh pepohonan Poplar, kuburan Romawi dan sebuah terusan. Bangunan yang tampak di kejauhan adalah reruntuhan gereja Saint-Honorat. Lukisan ini di buat selama Paul Gauguin tinggal bersama Van Gogh. Mereka berdua sering berdebat ketika Gauguin baru saja keluar dari pengaruh aliran Impresionisme. Sentuhan-sentuhan yang pendek mengingatkan kita pada tekhnik Van Gogh untuk memberikan batasan. Lukisan ini sepertinya tidak mungkin di buat secara langsung, karena sebenarnya hubungan antara gereja dan terusan pada kenyataanya berbeda

10. AREAREA

Arearea
1892
21" x 30"
Karya Paul Gauguin
Cat Minyak pada Kanvas
Musee d'Orsay, Paris

Pada tahun 1891 Paul Gauguin meninggalkan Perancis dan mengunjungi kepulauan Tahiti di laut selatan untuk yang pertama kalinya. Sebelumnya dia pernah berpisah dengan Isteri dan anak-anaknya untuk mengejar karir artistiknya dan kini dia meninggalkan peradaban barat untuk mencari kebahagiaan dan gaya hidup yang lebih bebas dan murni. Di Tahiti dia tinggal bersama para penduduk asli, dan memungut seorang gadis bernama Tehura sebagai Isterinya. Dia senang melukis wanita Tahiti dan seringkali di ilhami oleh legenda-legenda mereka. Pada lukisan ini yang arti judulnya adalah "Kegembiraan", di perlihatkan para wanita Tahiti yang sedang bersantai. Gauguin mengembangkan gaya melukis yang hampir berkesan lugu, yang di tunjukkan oleh warna-warna hidup yang datar dan luas, serta di kelilingi oleh garis tepi yang kuat pada lukisannya. Karyanya hampir selalu mencerminkan iklim tropis Tahiti, dengan warna-warna yang kaya dan cahaya yang mempesona


Demikian penjelasan Deskripsi 10 Lukisan Impresionisme Terkenal dan 5 Tokohnya. Semoga Bermanfaat bagi Anda. Jika ada tambahan bisa di tambahkan di kolom komentar. Terima Kasih
──────────────────────────────────────────────────

    

( Baca Juga UNSUR-UNSUR Dasar NIRMANA Seni Rupa LENGKAP )